Wujud dibalik sebuah NAMA

ramchews
2 min readNov 20, 2022

--

Tuhan, Dewa, Sang Pencipta, Kekal, Ilahi. Penamaan yang berbeda-beda namun semua dari itu memiliki kebolehjadian bahwa itu hanya berupa variable yang diisi oleh satu entitas.

Ketika suatu wujud memiliki lebih dari satu KataPanggil untuk menggambarkan keberadaan suatu hal, lantas apakah nama masih menjadi tolak ukur dalam menilai suatu keberadaan, variable? atau nilai yang tergulung di dalamNya?

Selamat datang di blog pribadi saya,
`tulisan, surat, teks, memo, coretan, risalah` adalah salah satu ciptaan terbaik yang paling saya kagumi keberadaanNya. Dengan semua itu saya selalu bisa menyampaikan apa yang tidak terlontarkan oleh indra pengucap.
— Dan

Nama selalu menjadi hal tidak terlalu unik tapi membingungkan. Manusia tidak bisa melihat nama, manusia dengan indra penglihat normal — hanya diciptakan untuk melihat bentuk dari si pemilik Nama, sayangnya kompetensi MATA tidak memiliki kekuatan untuk melihat nama suatu ‘hal’ secara langsung.

Di suatu tempat keramaian, seketika tersadar bahwa ada satu hal yang menarik perhatian sang pemilik mata, namun indra penglihat tidak bisa melihat NAMA satu hal tersebut. Ada Dua pilihan yang bisa dilakukan,

→ pertama : meminjam kemampuan indra lainnya, (bertanya, mendengar) sehingga bisa mengetahui nama dari ‘hal/benda/orang’ tersebut.
→ kedua : memberi Nama sendiri terhadap ‘hal/benda/orang’ tersebut dan tidak memperdulikan nama lain yang telah dimiliki oleh-Nya.

Saya adalah Manusia, dan tentunya manusia lain pernah melakukan ke-dua hal tersebut kepada saya, menanyakan nama / memberikan nama. Namun NAMA pertama yang saya dapat, itu diberikan oleh orang tua, and to be frank i’m not fully impressed by it.

inherit sebuah nama dari salah satu tokoh terbesar dunia dan juga suatu kumpulan waktu yang selalu ditunggu oleh kelompok agama besar dunia, membuat saya selalu berfikir they put too much burden with just a single name

--

--

ramchews
ramchews

No responses yet